Feline Lower Urinary Tract Disase (FLUTD) pada Kucing : Definisi hingga Pengobatan

Apa itu FLUTD pada kucing ?

Feline Lower Urinary Tract Disase (FLUTD) pada kucing adalah penyakit pada saluran urinasi bagian bawah, yaitu kantung kemih dan uretra. FLUTD disebabkan oleh beragam faktor diantaranya feline idiopathic, interstitial cystitis, urolitiasis, infeksi bakteri pada saluran perkemihan, malformasi anatomi pada sistem perkemihan, neoplasia, behavioral disorder, dan gangguan syaraf seperti reflex dysnergia (Hostutler et al., 2005).

Faktor Predisposisi FLUTD

Faktor predisposisi FLUTD adalah faktor yang dapat meningkatkan kejadian penyakit FLUTD. Faktor tersebut diantaranya adalah :
  1. Kucing Jantan. Kucing jantan memiliki saluran uretra yang lebih panjang dan sempit dari pada betina, sehingga kemungkinan untuk terjadi sumbatan lebih besar. 
  2. Ras kucing. Kucing domestik berbulu pendek dengan warna dominan hitam dan putih memiliki kecenderungan lebih tinggi. Begitu pula dengan kucing ras persian (Jones, 2014)
  3. Sering diberikan pakan kering dan diberikan sedikit minum.
  4. Berumur 1 - 3 tahun.

Diagnosa FLUTD

Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat terkait penyakit FLUTD, dapat dilakukan dengan tahapan diagnosa penunjang sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan sampel darah. Pemeriksaan kimia darah menunjukan peningkatan urea dan cretinin.
  2. Pemeriksaan sampel urine/ urinalisis. Pemeriksaans sedimen urin di bawah mikroskop dapat dilakukan untuk mendapatkan bentukan batu/ urolith. Kemudian dapat dilakukan kultur bakteri untuk mendapatkan sensitivitas antibiotik terhadap bakteri.
  3. Pemeriksaan radiografi berupa USG dapat dilakukan untuk menemukan abnormalitas yang terjadi di bagian saluran urinasi. Misalnya adanya tumor/ neoplasia, polip, cystitis (dapat dilihat dengan adanya penebalan dinding kantung kemih), urolith, dsb.

Gejala Klinis FLUTD

Gejala klinis atau ciri-ciri kucing yang mengalami penyakit FLUTD adalah sebagai berikut 
  1. Dysuria. Dysuria adalah kondisi sulit untuk mengeluarkan kencing. Kucing tampak menunjukan posisi dan perilaku akan melakukan urinasi berulang kali, namun tidak keluar urinya. Apabila anda memelihara kucing di dalam rumah/ in door, anda dapat dengan mudah melakukan pengamatan pada litter box. 
  2. Hematuria. Hematuria adalah kondisi ditemukanya komponen darah di dalam urin. Hal ini terlihat dari warna urin yang menjadi merah atau cokelat.
  3. Stranguria. Stranguria adalah kondisi kesakitan apabila sedang urinasi. Hal ini dapat dilihat dari tingkah laku kucing yang sering menjilat bagian genitalnya.
  4. Pada kasus yang sudah lebih parah, kucing menunjukan gejala lesu, tidak mau makan, demam, ikterus, muntah dan diare.

Dibawah ini, akan dilakukan pembahasan mengenai urolithiasis yang dapat menyebabkan kejadian FLUTD pada kucing.

Apasih urolith itu? Urolith artinya adalah calculi/ batu, yang terbentuk akibat supersaturated urine. Urolith umumnya ditemukan di kantung kemih, namun dapat juga ditemukan di ginjal (nefrolit). Urolith terbentuk dari kumpulan WBC, bakteri, matriks organik atau kristal. Urolith akan tumbuh perlahan, selapis demi lapis hingga ukuranya membesar dan bergabung bersama kristal urolith lainya dan beragregrasi. Terbentuknya urolith sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor makanan, frekuensi urinasi, genetik, obat yg di minum, dan ada nya UTI.

Patogenesa

Terbentuknya urolith diakibatkan pH urin yang terlalu asam/ terlalu basa. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan ginjal melakukan filtrasi pembentukan urine normal, sehingga urine menjadi lebih asam atau lebih basa. Kondisi ini dapat menyebabkan benda-benda yang larut dalam urine menjadi tidak larut dan akhirnya terpresipitasi dan beragregasi membentuk batu/ urolith. Ada berbagai macam bentuk urolith, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Struvit (basa)
ciri khas dari batuan struvit adalah bentuknya yang persegi panjang.


Struvit terbentuk dari kondisi urin yang terlalu basa.

2. Kalsium Oksalat (asam)
kalsium oksalat

kalsium oksalat 2

kalsium oksalat dihidrat

Kalsium oksalat umumnya berbentuk pesegi empat. Kalsium oksalat terbentuk dari kondisi urine yang terlalu asam.

3. Urat (asam)

Urat terbentuk dari asam urat + endapan garam + amonium urat. Asam urat adalah salah satu waste produk dari metabolisme purin. Urat banyak ditemukan di traktur urinarius. Amonium urat akan terlihat radiolusen pada pencitraan radiografi, sehingga sulit utk terlihat. Bakteri penghasil urease akan meningkatkan pembentukan urolith. Banyak terjadi pada pasien liver disease yg tidak bisa mengubah amonia menjadi urea dan asam urat.


sumbatan urolith dapat terjadi di berbagai organ, seperti ginjal, ureter, kantung kemih, hingga uretra.

Treatment/ Pengobatan
  1. Katerisasi. Katerisasi adalah pemasangan kateter dari uretra menuju vesika urinaria/ kantung kemih. Pemasangan kateter perlu diperhatikan karena harus dipasang secara aseptis dan perlahan. Pemasangan yang kurang hati-hati dapat menyebabkan lecet pada saluran uretra dan dapat mnyebabkan obstruksi menjadi semakin parah. Selain pemasangan kateter dapat juga dilakukan pemijatan pada urethra untuk obstruksi yang terjadi akibat urethral plug. Pemijatan dilakukan pada penis yang sudah dilubrikasi dan dilakukan perlahan searah dan berulang selama beberapa menit.
  2. Terapi obat dengan memberikan antibiotik, antiradang, hemostatik, dan supplement. 
    • Terapi antibiotik diberikan co-trimoxazole yang berisi trimetrophin dan sulfametosazole, atau amoxiclav, atau cefadroxil. 
    • Antiradang  NSAID seperti meloxicam. 
    • Untuk menghentikan pendarahan diberikan hemostatik berupa carbazhocrome sodium sulfate. 
    • Suplement yang diberikan adalah cystaid. Cystaid merupakan suplement yang menjaga saluran vesika urinaria pada kucing dengan gangguan pada saluran urinari bawah, karena kucing yang mengalami FUS biasanya mengalami kerusakan lapisan pelindung glycosaminaogylcans (GAG) di kandung kemihnya.
    • Peluruh urolith seperti Rowatinex. Rowatinek berbentuk kapsul yang mengandung minyak herbal dengan kandungan pinene (3%), camphene (15%), borneol (10%), anethol (4%), and cineol (3%) yang terlarut dalam minyak zaitun yang berfungsi untuk pengobatan urolitiasis, nefrolitiasis, renal colic, dan permasalahan perkemihan lainya. 
  3. Terapi pakan. Tujuan nya agar kondisi pH urine menjadi normal, yaitu 6 - 6.3. Pemberian pakan khusus untuk renal diet sudah banyak tersedia secara komersil. Pemberian banyak minum juga diperlukan agar urine menjadi lebih encer. Terapi pakan ini bertujuan sebagai pengendalian suportif dan promotif, agar kasus FLUTD tidak berulang.

Post a Comment for "Feline Lower Urinary Tract Disase (FLUTD) pada Kucing : Definisi hingga Pengobatan"