Sarcoptes Scabiei pada Hewan Piara

Apa itu Sarcoptes scabiei?

Sarcoptes scabiei adalah ektoparasit yang dapat menyebabkan penyakit scabies/ kudis/ gudik. Sarcoptes scabiei varian canis dapat ditemukan di anjing domestik dan anjing hutan seperti serigala.
 


sarcoptes scabiei
sarcoptes scabiei

Sarcoptes scabiei hidup dimana?

    Sarcoptes scabiei hidup dengan membuat liang di bawah epidermis. Tubuhnya berbentuk oval, sebesar 200-400 mikrometer. Tungau betina akan membuat liang (kanalikuli) lebih dalam melewati stratum corneum untuk bertelur. Seluruh tahapan hidupnya, berada dalam liang ini. Hanya tungau jantan saja yang sesekali keluar untuk mencari tungau berina yang belum kopulasi. 
 

Siklus hidup Sarcoptes scabiei

    Satu ekor sarcoptes scabiei betina dapat betelur selama dua bulan hidupnya dengan interval bertelue 2-3 hari. Kemudian, telur akan menetas pada waktu 3-4 hari. Telur sarcoptes scabiei menetas menjadi larva. Larva akan keluar liang epidermis dan bermigrasi ke arah folikel rambut dan berganti kulit menjadi nimfa. Nimfa kemudian makan dan berganti kulit menjadi tungau jantan atau betina dewasa. Mereka bertahan hidup dengan menghisap darah inangnya. Satu siklus hidup tungau ini tergolong pendek, yaitu 10-14 hari dan ada yang menyebutkan hingga 21 hari. Di lingkungan, tungau ini dapat bertahan selama 3 minggu.
 

Apa perbedaan sarcoptes scabiei dan notoedres catii?

    Sarcoptes scabiei dan notoedres catii termasuk ke dalam famili yang sama, yaitu Sarcoptidae. Keduanya sama-sama menyebabkan penyakit scabiesis atau kudis atau guduk. Sarcoptes scabiei lebih banyak menyerang anjing dari pada kucing. Namun, jumlah nya sangat sedikit di anjing dan sulit ditemukan. Sedangkan Notoedres catii lebih banyak menyerang kucing dan lebih mudah ditemukan dalam jumlah yang banyak. 

    Sarcoptes scabiei lebih sulit ditemukan pada kerokan kulit. Hal ini disebabkan karena sarcoptes scabiei hanya ditemukan dalam jumlah yang sedikit pada hewan terinfeksi. Kondisi ini menyebabkan miss diagnosa. Ditambah gejala klinis yang ditunjukan oleh sarcopes scabiei mirip dengan food allergy, atopic dermatitis, malassezia dermatitis dan peradangan kulit lainya.

Sarcoptes scabiei menyerang hewan apa saja?

    Sarcoptes scabiei memiliki preferensi inang, tapi sebagian besar adalah mamalia, termasuk manusia. Oleh karena itu, scabiesis termasuk ke dalam penyakit zoonosis. Scabies hewan dapat menular ke manusia. Tungau ini paling sering menyerang anjing, kucing, kelinci. Semua breed dan jenis kelamin dapat terserang
    Canine scabies yang menular ke manusia, biasanya dapat sembuh sendiri pada manusia (self limiting disease).

Gejala Klinis Scabies

Gejala klinis yang ditimbulkan oleh Sarcoptes scabiei berupa :

  • Pruritus 
  • Papular 
  • Crusting dermatitis di wajah, pinggiran telinga, siku, lutut, dan ventral abdomen. 
  • Alopecia
  • Hiperpigmentasi
  • Penebalan dan pelipatan kulit
  • Jika tidak diobati, maka akan terjadi infeksi kronis akan menyebabkan excoriatios, yellow crustin, alopecia, linchinification, dan hiperpigmentasi. 
  • Jika lesio nya meluas dan general, maka dapat menyebabkan penurunan berat badan dan limfadenopathi serta infeksi sekunder oleh bakteri.
sarcoptes scabiei

sarcoptes scabiei

Apakah scabies bisa sembuh?

    Scabies yang diakibatkan oleh Sarcoptes scabiei membutuhkan ketelatenan pemiliki dalam melakukan pengobatan. Desinfeksi lingkungan tempat tinggal anjing perlu di lakukan untuk membunuh parasit yang berada di lingkungan. Scabies dapat bertahan selama 3 minggu dilingkungan. Pemberian makanan bergizi dan pengobatan rutin perlu dibarengi dengan kesabaran dan ketelatenan agar scabies lekas sembuh.

Diagnosa scabies

    Peneguhan diagnosa sarcoptes scabiei (scabies) dilakukan dengan kerokan kulit (skin scraping) atau swab telinga. Kerokan kulit dilakukan tidak terlalu dalam, hanya superfisial di bagian epidermis. Terkadang, scabies sulit ditemukan meskipun lesio yang ditimbulkan sangat terlihat. Pemeriksaan hematologi darah juga dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi fisiologis hewan. Terutama pada kasus scabies dengan lesio yang sudah general dan meluas.

Pencegahan Scabies

    Pencegahan infeksi scabies scabiei dilakukan dengan cara berikut ini:

  1. Hindarkan hewan dari interaksi hewan lain yang sedang sakit 
  2. Rutin melakukan desinfeksi lingkungan di area tempat tinggal hewan dan vacum. Desinfeksi dapat menggunakan permethrin spray.
  3. Rutin memandikan hewan dan menyisir rambutnya
  4. Berikan makanan yang bergizi

Pengobatan Scabies

Pengobatan scabies (sarcoptes scabiei) dilakukan dengan :

  1. Antiparasitik seperti : 
    • Fipronil spray
    • Amitraz topical sponge-on 7 hari sekali selama 2-6 minggu. Namun tidak boleh diberikan pada anjing chihuahua dan puppies <12 minggu.
    • Ivermectin 0.2–0.4 mg/kg SC or PO setiap 1–2 minggu. Hati - hati penggunaan ivermection pada anjing ras colli, Shetland sheepdogs, Old English sheepdogs.
      Australian shepherd dogs,
    • Milbemycin 2 mg/kg PO, 
    • Moxidectin 0.2–0.3 mg/kg SC or PO setiap minggu, 
    • Selamectin (revolution)
    • Afoxaloner (nextgard), 
    • Fluralaner (bravecto).
  2. Glucocorticoid : Prednisolone 1 mg/kg for 5–7 days
  3. Antibiotic 
  4. Antiseborrheic atau antibacterial shampoo 
  5. Salep topical 2-4% sulfur dan 0.025% amitraz selama 4 - 6 minggu setiap hari sekali.
  6. Rambut harus dicukur, dan hewan dipakaikan collar, hati hati pada hewan yang sedang bunting.

Kapan bulu anjing dapat tumbuh kembali setelah sembuh dari Scabies?

    Bulu anjing dapat tumbuh setelah kulit nya benar-benar sembuh dari scabies, kira kira dalam kurun waktu 8 minggu. 

Differensial Diagnosa Scabies

Gejala infeksi Sarcoptes scabiei diatas, sering kali dikelirukan dengan penyakit lain seperti:

  • Hypersensitivity dermatitis. 
  • Bacterial folliculitis. 
  • Parasitic dermatitis (demodicosis, Pelodera, Otodectes, Cheyletiella, Trombicula, Dirofilaria). 
  • Dermatophytosis
  • Malassezia dermatitis
  • Zinc-responsive dermatosis. 
  • Ear margin seborrhea. 
  • Pemphigus foliaceus. 

Sumber

  • Horne Kim. 2020. Small Animal Dermatology for Technicians and Nurses. India: Wiley Blackwell 
  • Weese Scoott. 2020. A Colour Handbook Infectious Disease of Dog and Cat. Kanaada: CRC Press
  • Patel Anita dkk.2008. Sounders Solutions in Veterinary Practice Small Animal Dermatology. China: Sounders Elsevier 

 

Post a Comment for "Sarcoptes Scabiei pada Hewan Piara"